Desember 21, 2013

Cintaku Untukmu Tak Sebatas Hari Ibu

Di Indonesia tanggal 22 Desember merupakan hari membahagiakan bagi seorang Ibu. Karena apa? Dihari itu mereka memperingati “Hari Ibu Nasional”. Ada yang mengungkapkan dengan rangkaian bunga-bunga harum mewangi, cake special, atau juga ada yang mengganti tugas ibunya dirumah seharian untuk menghargai tenaga ibu yang tak kenal lelah.

Namun, tak sedikit pula dari mereka yang protes. Mengapa harus ada hari ibu dan hari ayah? Buat mereka setiap hari adalah hari ibu maupun ayah. Bukankan mencintai ibu dan ayah bukan sebatas di hari tertentu saja?

Nah, memang kasih sayang terhadap ibu jangan karena ada peringatan hari ibu saja. Cintailah ibu disetiap hari dan di segala kondisi. Tapi terkadang untuk mengucapkan betapa kita sayang, cinta, serta rindu kepada ibu belum tentu punya keberanian disetiap saat kan (ngaku!). Kadang kita hanya menunjukkannya melalui perilaku dan pengabdian sebagai seorang anak.  Itu saja sebenarnya belum sempurna, ibu juga ingin mendengar dari anak-anak nya bagaimana perasaan mereka terhadap ibu yang selalu ada untuk mereka.

Dengan adanya “Hari Ibu Nasional” ini kita bisa dengan bebas mengungkapkan isi hati terhadap mereka yang telah sudi meminjamkan rahimnya sebagai jalan masuk kedunia. Ayo tunggu apalagi do you’re best for you're great mom (^_^)9…….. 

Note: Mama kiki cinta mama, terima kasih untuk kehidupan ini.

Desember 10, 2013

Dimanakah Sebenarnya Syurga Berada?

Saya sejak kecil sudah diberi ilmu agama islam dengan sangat baik, saya mengaji di sebuah Masjid Raya di kota Lhokseumawe (Masjid Raya Baiturrahman), dirumah selepas shalat maghrib saya juga diajarkan mengaji yang baik dan benar oleh papa. Selanjutnya saya sekolah di SMP Swasta Ikal Medan, disana saya juga mengikuti kelas tambahan fiqih dan tajwid. Dari semua yang saya jalani semasa saya memperkaya pengetahuan saya sebagai seorang muslim, yang saya dapat bahwa sebagai seorang anak kita juga punya kewajiban, bukan hanya menuntut hak sebagai seorang anak.

Saya di lahirkan dalam iman islam, sejauh yang saya ketahui latar belakang keluarga saya tidak ada riwayat non muslim. Nah, disini sebenarnya yang saya ingin kaji bukan masalah iman dan keyakinan tentang muslim ataupun non muslim. Tapi, saya pertanyakan dimanakah sebenarnya syurga berada. Atau mungkin lebih tepatnya dimana harusnya syurga itu berada.

Kewajiban seorang anak adalah berbakti kepada orang tua yang telah berjuang dan meregang nyawa ketika melahirkan kita. Bukan sampai disitu tapi juga hingga dewasa kita dicurahkan segala cinta, tenaga, serta materi yang kita butuhkan. Disini point pentingnya, sering sekali bahkan selalu kita diingatkan akan letak syurga yang tuhan janjikan ditelapak kaki seorang ibu. Ini merupakan alasan terbesar mengapa seorang ibu adalah wanita paling dan harus dimuliakan di dunia ini. Apakah semua ibu memiliki syurga untuk anak-anaknya, bahkan mereka yang dengan hinanya menjual bahkan membuang anak yang 9 bulan dikandungannya? Apakah hanya ibu kandung yang punya syurga untuk anak nya? Bagaimana dengan ibu angkat yang punya kasih sayang melebihi ibu kandung?

me and my mama













Ibu ini dunia ku, dunia yang tuhan cipta melalui rahimmu
Ibu aku disini untuk mengabdi, merebut pintu suci yang tuhan janjikan di telapak kakimu
Ibu aku hina ketika air mata kau jatuhkan diantara kenakalanku
Ibu mengapa tak ada sumpah serapah diantara ketidakpatuhanku
Ibu  pernahkah kau menyesal memiliku? 
Ibu dimanakah syurgamu, jika kau adalah syurgaku?

Pertanyaan yang saya masih cari jawabannya.

Selanjutnya, diusia saya yang hampir 22 tahun ini saya punya pertanyaan diatas pertanyaan. Lalu jika syurga terletak di telapak kaki ibu, kenapa setelah seorang wanita menikah syurganya berpindah di tangan suami? Apakah syuga perempuan ada dua jalan? Dimana syurga ibuku, di kaki nenekku, ataukah di tangan ayahku? Dan ketika seorang wanita berpisah dari suaminya (bercerai ataupun meninggal dunia) dimana dia harus temukan jalan syurganya?

Saya akhirnya punya kesimpulan untuk diri saya sendiri. Bahwa dia (manusia) seorang anakk maupun istri tetaplah berjalan sesuai yang dikodratNya. Dimana seorang anak sudah berkewajiban berbakti kepada orangtuanya bahkan jika mereka bukan orang tua kandung. Selanjutnya dimana sebagai seorang istri bersikap dan menempatkan dirinya sesuai perintah tuhannya sebagai seorang istri yang seharusnya. Bagaimanapun ketika seorang wanita telah menikah, maka derajat suami sudah diatas ibunya. Syurga ada pada tempat yang sebaik-baiknya manusia dimata Tuhan.

Selingan:  Tulisan ini hanya sebuah kajian bagi saya sendiri, yang saya harap dapat memperbaiki diri hari ini maupun kedepannya. Saya sangat berharap masukan serta kritikannya untuk lebih memperbaiki diri (^_^)