Pintu masuk lapangan Blang Padang (dok. pribadi) |
Lapangan
Blang Padang, Banda Aceh merupakan tempat yang digemari masyarakat Banda Aceh
mulai dari pagi hingga malam hari. Memang ada apa saja disana? Mari kita
jalan-jalan menyusuri lapangan multifungsi
ini.
Pertama, Blang padang di pagi, sore,
dan malam hari
Hari
Minggu pagi merupakan hari keluarga setelah beraktivitas selama seminggu. Sepertinya
waktu yang tepat untuk bisa berolahraga bersama keluarga di Lapangan Blang
Padang yang terletak tepat di pusat kota
Banda Aceh tersebut. Di lapangan ini bukan hanya bisa lari pagi namun adapula
yang bermain sepak bola, senam pagi, sepeda santai, dan olahraga lainnya.
Jika
di Blang Padang kegiatan olahraga pagi hanya ada pada hari Minggu, tidak dengan
sore harinya. Disini mereka yang ingin lari, sepakbola atau yang lainnya bisa
datang setiap sore hari, setelah penat dengan segala aktivitas rutin di kantor,
kampus ataupun di sekolah. Dijamin seger lagi deh, apalagi pemandangan yang
tersaji sangat menarik lho temen-temen.
Nah,
Malam harinya di lapangan ini sering sekali di selenggarakan berbagai kegiatan
dan hiburan malam. Misalnya, Banda Aceh Expo 2013, Konser Live Music artis-artis dari ibu kota hingga kegiatan seni
tradisional Aceh, dan masih sangat banyak yang lainnya.
Hanya
itu yang bisa kita lakukan di lapangan Blang Padang ini? Nanti dulu, mari ikuti
lagi acara jalan-jalan saya ini.
Kedua, Mari Berburu Kuliner Tradisional
Sudah
selesai keliling lapangan Blang Padang-nya? Sudah berapa putaran teman-teman? Keringatnya udah bercucuran gitu, hehehe.....
Siap
berolahraga dan sudah membuang racun-racun yang bersarang ditubuh, sekarang saatnya
kita wisata kuliner. Di lapangan ini juga terdapat banyak kuliner tradisional yang
bisa kita cicipi, bukan hanya kuliner tradisional yang ada di Banda Aceh saja
lho.
Mulai dari mie Aceh, rujak, ada juga bubur ayam Bandung, Nasi goreng Jakarta, Ketoprak Jakarta, siomay Bandung, tahu gejrot dan jika anda ingin minuman yang segar-segar ada juga disini seperti sup buah sugar yang sekarang paling diminati anak muda Banda Aceh, lup-lup bubble yaitu chatime ala Banda Aceh, air kelapa muda dan lainnya.
Mulai dari mie Aceh, rujak, ada juga bubur ayam Bandung, Nasi goreng Jakarta, Ketoprak Jakarta, siomay Bandung, tahu gejrot dan jika anda ingin minuman yang segar-segar ada juga disini seperti sup buah sugar yang sekarang paling diminati anak muda Banda Aceh, lup-lup bubble yaitu chatime ala Banda Aceh, air kelapa muda dan lainnya.
Olahraga udah, santai sore sambil menikmati segala macam kuliner tradisional juga udah. Masa kita harus pulang sekarang, masih betah kok jalan-jalan di lapangan sejuta umat ini. Gimana kalau kita cari tahu nilai sejarah yang ada disini. Let’s Go!
Terakhir, Terselip Nilai Sejarah
Replika pesawat seulawah R-001
Replika Pesawat RI-001 (dok. pribadi) |
Jika anda yang pernah berkunjung ke Blang padang, maka akan ada
satu buah replika pesawat yang membuat mata kita penasaran. Ingin tahu seperti
apa sejarah pesawat Dakota DC-3 Tipe RI-001 tersebut?
Pesawat tersebut dibeli dari seorang penerbang
Amerika Mr. JH Maupin di Hongkong. Sebelumnya pesawat ini diberi nomor
registrasi VR-HEC, setelah resmi dibeli Indonesia maka nomor registrasi diganti
menjadi RI-001 dan oleh Presiden Ir. Soekarno diberi nama “seulawah” yang
bermakna gunung emas (Baca selengkapnya disini).
Pesawat RI-001 ini merupakan kotribusi rakyat aceh kepada
negaranya Indonesia, yang menurut sejarah Indonesia pada masa itu belum punya
transportasi udara sendiri. Pesawat yang dibeli pada tahun 1948 itu dibeli
dengan dana dari sumbang penuh rakyat Aceh berupa 20 kg emas.
Dengan adanya replika dari pesawat RI-001 yang terdapat tiga
buah, salah satunya di Lapangan Blang Padang ini. Maka bangsa Indonesia
terutama rakyat Aceh akan mengenang jasa besar masyarakat Daerah Istimewa Aceh
saat itu. Dan ini merupakan sejarah besar lahirnya pembangunan Indonesia.
Dan
setelah flashback sejarahnya, kita
ambil gambar dulu di dekat replika pesawat seulawah ini biar di bilang eksis
temen-temen. Oh iya, satu sejarah lagi yang akan kita telusuri disini.
Penasaran? Yuk jalan lagi.
Monumen “Thank’s to The World”
Monumen Thank's to The World (dok. pribadi) |
Satu lagi sejarah yang
yang diabadikan di lapangan yang dulunya hanya digunakan bila ada
upacara-upacara bendera oleh Pemerintah Aceh dan sekarang berubah menjadi
alun-alun kota Banda Aceh ini, yaitu “Monumen Thank’s to The World” yaitu monumen yang menandakan bahwa Pemerintah Aceh dalam
hal ini ingin sekali warga Aceh tetap bahkan selalu ingat akan peristiwa Maha
dasyat gempa dan tsunami serta rasa terima kasih kepada Negara-negara yang
sudah berkontribusi banyak untuk pembangunan di Aceh pasca Tsunami Aceh 2004
yang silam. Bentuknya seperti gambaran gelombang Tsunami ataupun ombak yang
sangat besar. Monumen ini juga akan menjadi bukti sejarah sepanjang masa agar
penerus dimasa depan ikut dan turut mengenangnya sebagai sejarah besar.
Jadi
tidak salahkan kalau saya sebut “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”
jika kita berada di Lapangan Blang Padang kebanggaan masyarakat Banda Aceh ini.
Tunggu apalagi ayo #VisitBandaAceh 2014. Dan selamat ulang tahun untuk kota
Banda Aceh yang ke 809 tahun.