on the top of Bukit Jalin |
Bukit Jalin Jantho, Aceh Besar? Mungkin tempat ini hampir mainstream di
kalangan anak gaul muda Banda Aceh hahahaha. Kita awak Aceh bersaing untuk dapat
mengambil photo dengan latar panorama pegunungan di jantho (yg nggak
tinggal di Aceh dilarang untuk iri hahaha). Mainstream kah? Aku rasa masih
hampir, kenapa? Karena untuk mencapai puncak bukit yang terletak 600 meter dibawah permukaan laut tersebut kita harus mendaki selama 1,5 jam
(jangan ditanya gimana rasanya ketika matahari terasa diatas kepala).
Masih mau lanjut ceritanya? Yuks baca lagi .....
Main Fisik......syalalalala
Bukan berarti aku mau mengdiskriminasi disini lho gaess, tapi sebelum
berniat mendaki bukit sejuta umat ini kalian para calon petarung harus
bahkan wajib punya stamina dan fisik yang cukup memenuhi syarat. Cukup
fit dan berat badan tidak berlebihan (so sorry), aku pribadi saranin untuk tidak
memaksakan diri. Jika memiliki penyakit asma dan sebagainya aku harap
untuk tidak melanjutkan perjalannya hingga ke puncak. Maaf jika agak
menyinggung :(
Sebelum mendaki persiapkan tenaga yang cukup.
Ingat yang cukup ya gaees, jangan lebih dari cukup karena dapat menambah
beban (perut maksudnya, menyebabkan mual hingga muntah) diperjalanan.
Perkakas....
Sebelum
kita bahas perkakas, lebih utama aku sarankan untuk pergi pada pagi
hari. Kenapa? Karena mengantisipasi cuaca yang ekstrem terlalu terik
maupun berpotensi hujan jika terlalu kesorean.
Lanjuuut
perkakas!! Nah, ini yang penting. Bawa properti untuk berphoto ria
dipuncak bukit jalin nantinya (ala ala anak gaul #instagram such as topi,
kacamata, payung warna warni dan apalah apalah) tapi ingat jgn
berlebihan beban sehingga membebani perjalanan panjang anda (1,5 jam
atau 90 menit atau 5400 detik). Aku ulangi ya, naik gunung! Bukan
sembarangan perjalanan lho hihihi...
Dahaga dan air air air....
Capek?
(Yuk nyanyiii "lambaikan tangan ke kamera mungkin ku tak sanggup lagiii
lalalala") gk capek cuma kaki aja mau copot. Jangan lupa bawa air minum
yang cukup! Cukup untuk naik ke puncak dan cukup untuk perjalanan turun dari puncak.
Kaki kaki yang hampir menyerah mencapai puncak Bukit Jalin |
Go on to the next part....
Ketika sampai area memasuki bukit jalin, kita akan melewati sebuah jembatan yang kemudian mendaki bukit kecil dengan bantuan tali (kayak outbond) untuk sampai kebeberapa titik pendakian. Di titik pertama ini aku dan tim menyebutnya post 1 dan post 2. Lalu mulai terdengar keputus asaan ketika memandang gunung yang sebenar-benarnya harus kita daki hahahaha
Don't give up.....!
Ketika sampai area memasuki bukit jalin, kita akan melewati sebuah jembatan yang kemudian mendaki bukit kecil dengan bantuan tali (kayak outbond) untuk sampai kebeberapa titik pendakian. Di titik pertama ini aku dan tim menyebutnya post 1 dan post 2. Lalu mulai terdengar keputus asaan ketika memandang gunung yang sebenar-benarnya harus kita daki hahahaha
Don't give up.....!
Semangat
dan terus berjalan pelan pelan. Bukan aku gk ngeluh, bahkan mungkin
ribuan kali terucap kata menyerah (memang gk mudah mau eksis di
instagram) berdendang ditelinga kami. Ini demi martabat sebagai pemuda Aceh pengguna aktif instagram......
Kemudahan yang kita temukan ialah disediakannya tangga tangga kecil dibukit tersebut hingga membimbing perjalanan kita 'reach to the top'. Dan ketika berada di puncak jalin yang sebenar benarnya, kalian akan haru biru dan sangat bahagia sehingga lupa akan kaki yang hampir copot tadi (luar biasaaah).
Penyesalan...tiada arti
Untuk
melakukan perjalan ke bukit jalin ini mungkin tidak akan dua kali.
Makanya, jangan pernah menyerah untuk sampai dan terus berusaha ke puncak. Kalian tidak akan
pernah menyesal karena telah menebus keindahan alam jantho dengan
keramnya otot otot selama perjalanan.
Selamat mendaki wahai fighters, peace love and gaul ^_^